VbQOm8cTeaQ66gqgO2NakxTPshs Indonesian Retail: 11/10

November 18, 2010

Lotte Mart ekspansi ke Bandung

Minggu, 14/11/2010 17:05:42 WIB
Oleh: Rika Novayanti JAKARTA: Lotte Mart membuka gerai ritel seluas 7.000 meter per segi di Festival City Link, Bandung.

Presiden Direktur Lotte Mart Indonesia, Moon Young-Pyo mengatakan gerai ritel Lotte Mart di Bandung itu merupakan toko retail moderen pertama [di Bandung]. "Tahun depan, kami akan lebih agresif dalam membuka gerai baru," katanya dalam rilis yang dikirim hari ini.

Sementara itu, Prames Nhira Djati, Public Relation Manager PT Lotte Shopping Indonesia mengatakan gerai ritel ketiga itu merupakan gerai ke-22 dari total gerai Lotte Mart di Indonesia (19 gerai lainnya berupa wholesale).
Gerai ritel di Bandung tersebut menerapkan strategi baru yaitu perpaduan Indonesia dan Korean Marketing System. “Sistem tersebut mengandalkan kartu Lotte Mart Poin yang dapat digunakan untuk mendapatkan cash back,” ujar dia.

Lotte masuk ke Indonesia dengan mengambil alih 100% saham Makro Cash & Carry pada November 2008 dan mengubah nama 19 toko Makro menjadi Lotte Mart Wholesale pada Mei 2010. Selain itu, saat ini, Lotte Mart telah memiliki tiga toko retail di Gandaria City dan Ratu Plaza yang terletak di Jakarta serta Festival City Link, Bandung.(msb)

Ritel Lokal Diprediksi akan Dikuasai Asing Semua

Ritel Lokal Diprediksi akan Dikuasai Asing Semua
Suhendra - detikFinance

<p>Your browser does not support iframes.</p>


Jakarta - Tiga peritel terbesar dunia, Wal-Mart, Casino, Lotte dikabarkan mengincar Hypermart milik Lippo Grup. Kedepan, ritel-ritel lokal lainnya diprediksi akan dikuasai asing semua.

Pengamat Sektor Ritel Hidayat mengatakan, sektor ritel bukanlah bisnis yang mudah. Selain bermargin tipis, persaingan yang ketat membuat pemodal harus siap-siap menerima konsekuensi tekor atau pas-pasan. Meski demikian daya tarik ritel, bagi pelaku asing masih tinggi karena investor asing mendapat dana murah di tingkat global.

"Kelihatannya kedepannya (ritel lokal) akan dikuasai asing semua," kata saat dihubungi detikFinance, Kamis (18/10/2010).

Hidayat mengatakan, fenomena jual-beli perusahaan ritel lokal oleh peritel global kini memang kian santer. Kondisi ini lazim terjadi dibanyak negara termasuk juga di Indonesia.

"Ini fenomena dunia, bukan hanya Indonesia saja. Misalnya keputusan Carrefour pusat hengkang dari Asia, dengan jual untung untuk masuk pasar Amerika Latin," kata mantan pengurus Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) ini.

Hidayat menuturkan sektor ritel merupakan sektor yang unik. Karena basis bisnisnya bermargin tipis, maka para pemilik modal dengan mudahnya melepas usahanya dijual ke pihak lain.

"Persaingan telah membuat margin makin tertekan, untuk mendapatkan uang besar perlu volume tinggi, kalau volume tinggi bisa dapat untung, kalau tidak justru kebalikannya," jelas Hidayat.

Dikatakannya jika Hypertmart dilepas ke pihak asing maka, sektor ritel (supermarket) yang benar-benar masih dimiliki modal lokal hanyalah Hari Hari. Ia melihat ada fenomena para pengusaha lokal masih melihat margin sektor ritel sangat tipis sekali.

"Selama ini saya melihat hypermart mendapatkan untung, dibandingkan dengan department store-nya," jelasnya.

Sehingga kata dia, rencana penjualan hypermart saat ini ada kemungkinan pihak pemilik modal yaitu Lippo ingin beralih ke bisnis lain. Bahkan ada dugaan, pihak Hypermart sudah menghitung dengan matang, soal persaingan ketatnya dengan sesama bisnis hipermarket seperti Carrefour, Giant dan Lotte.

Diberitakan sebelumnya tiga peritel besar asing dikabarkan tengah mengincar salah satu perusahaan ritel besar Indonesia yaitu Hypermart, yang merupakan unit usaha PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Tiga peritel asing yang tengah mengincar hypermart adalah Wal-Mart, Casino, dan Lotte. Nilai penjualan Hypermart dikabarkan bisa mencapai US$ 1 miliar.

Matahari memang saat ini diisukan akan menjual unit usaha ritelnya tersebut karena akan fokus di bisnis utamanya yaitu di bidang kesehatan dan properti. Perusahaan milik Lippo Group ini ingin merestrukturisasi asetnya untuk mengoptimalkan bisnis ritel yang ada di Hypermart.

Hypermart merupakan jaringan bisnis ritel terbesar kedua di Indonesia setelah Carrefour. Sebagian saham Carrefour Indonesia saat ini sudah dimiliki oleh pengusaha lokal, Chairul Tanjung.

Wal-Mart saat ini tercatat sebagai peritel raksasa terbesar di dunia asal Amerika Serikat. Sementara Casino merupakan peritel terbesar kedua terbesar dunia asal Prancis. Casino baru-baru ini mengakuisisi Carrefour Thailand dalam sebuah kesepakatan bernilai US$ 1,2 miliar. Sedangkan Lotte adalah peritel asal Korea Selatan yang kini sudah masuk ke Indonesia setelah mengakuisi Makro.

November 7, 2010

Category Assortment Bibble

Category Assorment berisi data-data category assorment ....email ke edoswd@gmail.com, jika berminat (Rp 20.000/report)

Walmart bid for Indonesian hypermarket

Walmart Stores Inc, the world’s top retailer, has joined the race to buy Indonesian retailer Matahari’s hypermarket business, stirring up competition for the US$1 billion auction in Southeast Asia’s biggest economy.

U.S.-based Walmart is stepping up international growth—currently bidding on South Africa’s Massmart—especially in the wake of more than a year of declining domestic same-store sales at its namesake stores.

Sources told Reuters Thursday that Walmart has hired Barclays Capital to advise it on the transaction. The mandate is a coup for Barclays, which is building up its investment banking business.

Matahari is selling Hypermart, Indonesia’s second-biggest hypermart chain after PT Carrefour Indonesia, to focus on its core healthcare and property assets.

One banker said he expects the deal to fetch between $800 million to $1 billion.

Walmart is expected to compete in the auction with South Korea’s Lotte Shopping and private equity fund Carlyle Group.

The auction provides an opportunity to buyout funds and global and regional retailers to get a foothold in Indonesia, where consumer spending is expected to rise alone with strong economic growth.

Matahari shares are up about 70 per cent in 2010, reflecting some of those growth expectations, far outpacing a 42 per cent rise in benchmark Jakarta stock index.

It was unclear whether Walmart had submitted a formal offer.

Sources previously told Reuters that Lotte and Carlyle had submitted first-round bids. Source were not allowed to speak on the record because details of the auction remain private.

A Walmart spokesman said the company does not comment on rumors or speculation. Barclays Capital declined to comment.

Bank of America, which is advising Matahari on the deal, was not available for comment.

A strong line-up for Matahari’s auction comes ahead of Friday’s deadline set by French retailer Carrefour for the planned sale of its Southeast Asian assets in a $1 billion deal.

Japan’s biggest retailer Aeon Ltd and private equity group Navis Capital are likely to submit second-round bids for the Carrefour assets, sources previously told Reuters.

Walmart’s international sales account for about a quarter of the company’s overall sales. In June, Chief Executive Mike Duke told international employees that “the first expectation for Walmart International is really about growth.”

Walmart has also been bidding for South African discount retailer Massmart, the country’s third-largest retailer that represents a platform for African expansion.

Last week, Massmart said Walmart might scale back its $4 billion takeover bid and instead buy a more than 50 percent stake, which would keep Massmart shares listed in Johannesburg.

But the offer has spurred questions about local resistance, and South Africa’s service industry union said Thursday that it would not rule out the possibility of a strike against Massmart were Wal-Mart to acquire a stake.

The country’s vocal labor unions have denounced Walmart as unfair to workers.