Para Group melalui Trans Corp mengakusisi saham PT Carrefour Indonesia sebanyak 40 persen dengan nilai akusisi lebih dari Rp 3 triliun. Dengan akusisi saham sebanyak itu, Trans Corp menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan retail tersebut.
Akusisi itu diumumkan langsung oleh Chairul Tanjung, pemilik dan Komisaris Utama Para Group, Jumat (15/4).
Chairul mengatakan, sebelum pengumuman akusisi yang didahului rapat umum pemegang saham itu, Trans Corp telah melakukan pembicaraan dan penandatangan penjualan PT Carrefour Indonesia di kantor pusat Carrefour di Perancis pada 12 Maret 2010. Penandatangan itu dilakukan oleh CEO Carrefour Group, Lars Olofsson, dan Chairul Tanjung.
"Pembelian saham ini adalah langkah awal kami sebagai perusahaan nasional untuk membeli perusahaan multinasional. Selama ini yang sering terjadi perusahaan multinasional membeli perusahaan nasional. Ini adalah titik balik bisnis di Indonesia," katanya.
Pemegang saham Carrefour Indonesia lainnya adalah Carrefour SA 39 persen, Carrefour Netherland BV 9,5 persen, dan Onesia BV 11,5 persen.
Chairul mengakui saat ini masih ada citra negatif tentang Carrefour. Karena itu dia menargetkan dalam tiga tahun mendatang, Carrefour Indonensia akan menjadi perusahaan yang dicintai oleh rakyat Indonesia, baik konsumen maupun mitra bisnis.
Pojok rakyat
Dia juga berkeinginan pembelian perusahaan retail terbesar di Indonesia ini akan memberikan kesempatan kepada semua pelaku usaha, mulai dari kalangan usaha kecil menengah (UKM), nelayan, petani, dan peternak untuk dapat menjual produknya di Carrefour. Termasuk para komunitas kecil seperti ibu rumah tangga dan PKK juga bisa berusaha di Carrefour. Untuk komunitas kecil itu juga telah disiapakan proyek percontohan melalui community development yang ditangani oleh Psikologi Sarlito Wirawan.
Komunitas itu akan diberikan tempat dengan nama Pojok Rakyat. Pojok Rakyat ini, kata Chairul, akan ada di semua gerai Carrefour di Indonesia. Yang menjadi target adalah komunitas ibu rumah tangga atau PKK yang berada dalam radius tertentu dari lokasi gerai. Sebagai proyek percontohan, Pojok Rakyat akan dibuat di Carrefour Lebakbulus, Jakarta Selatan.
Sarlito Wirawan mengatakan, sebelum Pojok Rakyat berjalan telah dilakukan survey di Jakarta dan ke depanya survey juga akan dilakukan di luar Jakarta. Dalam survey itu berdasarkan mengenai anggapan bahwa perusahaan retail menjadi momok bagi pedagang pasar tradisional. Hasil survey menunjukkan bahwa pasar tradisional dan pasar ritel modern mempunyai segmen berbeda. Termasuk lokasinya yang tidak terlalu dekat, lebih dari 3 kilometer.
"Kecuali yang ada di Blok M. Di lokasi itu memang sebelumnya merupakan pasar tradiosional. Secara umum masing-masing pasar itu mempunyai segmen tersendiri dan kebutuhan sendiri. Hasil lainnya adalah para pedagang pasar tradisional juga ingin mendapatkan bantuan dari Carrefour. Mulai bagaimana membuat kemasan yang menarik, pemasaran, hingga cara mendapatkan modal usaha," kata Sarlito.
Konsorsium
Untuk pembelian saham sebanyak 40 persen itu Trans Corp mendapatkan dana pinjaman dari konsorsium yang beranggotakan empat bank asing. Keempat bank itu yang mengucurkan pinjaman hingga 350 juta dolar adalah Credit Suisse, Citibank, JP Morgan, dan ING.
"Secara detail mengenai nilai pinjaman dan akusisi itu saya tidak memegang datanya. Yang pasti nilai akusisi itu lebih dari 300 juta dolar atau lebih dari Rp 3 triliun," kata Chairul.
Dengan menjadi pemegang saham terbanyak, Trans Corps mempunyai hak untuk menempatkan empat orang di jajaran komisaris dan dua orang di jajaran direksi. Jajaran komisaris antara lain Chairul Tanjung sebagai Presiden Komisaris, mantan Kapolri Jenderal (Purn) Suroyo Bimantoro dan mantan Kepala BIN Letjen AM Hendroprioyono sebagai komisaris. Chairul mengatakan, komisaris lainnya dan dua direksi masih dicari.
Sementara itu Presiden Direktur Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin mengatakan, pada 2010 jumlah Carrefour akan menambah 13 gerai baru. Sampai saat ini jumlah gerai yang sudah ada sebanyak 79 gerai.
Dokter gigi Chairul Tanjung adalah salah satu konglomerat pribumi yang namanya terus moncer. Pemilik sejumlah usaha besar seperti Bank Mega, Trans Tv, Trans 7, Coffee Bean, dan Bandung Supermal ini dinobatkan oleh Majalah Forbes pada bulan lalu sebagai satu dari 1.000 orang terkaya di dunia. Total nilai aset CT --panggilan Chairul Tanjung-- yang lahir di Jakarta, 16 Juni 1962 adalah 1 miliar dolar
source: http://wartakota.co.id/detil/berita/23981/Chairul-Tanjung-Beli-Carrefour-Indonesia
No comments:
Post a Comment